OCTO Mobile yang awalnya aplikasi Go Mobile, bertransformasi menjadi super app pada 2020 ini, dinilai unggul dalam aspek kesesuaian dengan kebutuhan, kemudahan pembayaran, keamanan data pribadi, dan tampilan aplikasi yang menarik bagi penggunanya.
Umumnya, mereka menggunakan super app perbankan untuk transfer, top-up e-wallet, dan membayar tagihan.
Baca Juga:
Jelang Pilgubsu 2024: Elektabilitas Bobby-Surya Unggul Jauh
Selain penggunaan utama tersebut, 47,3 persen pengguna OCTO Mobile menggunakan aplikasi ini untuk kegiatan investasi.
Temuan survei tersebut sejalan dengan Roadmap Pengembangan Perbankan Indonesia (RP2I) 2021-2025 yang disusun Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dalam RP2I tertuang beberapa inisiatif dalam rangka mendorong percepatan digitalisasi perbankan.
Salah satunya, bank didorong mengadopsi berbagai emerging technology yang bermanfaat di bidang keuangan. Adopsi ini dapat dilakukan melalui insentif kerja sama dengan berbagai penyedia jasa teknologi informasi maupun kolaborasi dengan institusi lain.
Baca Juga:
Survei: Bobby-Surya Unggul Jauh Jelang Pilgubsu 2024
Dalam cetak biru transformasi digital perbankan, kolaborasi bank dalam ekosistem mampu memberikan peluang untuk mendapatkan konsumen baru, memanfaatkan inovasi mitra, dan memperoleh akses data untuk pengembangan produk dan layanan.
Survei tersebut semakin mengukuhkan perubahan sikap masyarakat yang telah mendorong ekosistem keuangan dan perbankan untuk semakin inovatif, serta mampu memperluas jangkauan layanan perbankan.
Survei KIC mengenai sikap konsumen terhadap super app perbankan dilakukan pada Januari 2023. Survei dilakukan secara online terhadap 1.500 responden berusia 18 tahun ke atas, SES A-C dengan cakupan wilayah seluruh Indonesia. [afs/eta]