Syahrul berharap pasca panen ditata dengan baik sehingga keluaran berasnya dengan kualitas yang tinggi dengan demikian membuat pemasarannya akan lebih baik pula.
"Kalau di Sulawesi Tenggara ini semua kompak kita yakin ketahanan pangan yang tergoncang secara global, kita siap menghadapi krisis ini. Kita siap menghadapi gejolak apapun pangan tersedia minimal di Sulawesi Tenggara dan kawasan Timur," kata Mentan.
Baca Juga:
Kementan Paparkan Tata Cara Pendaftaran dan Kriteria Jadi Anggota Brigade Swasembada Pangan
Gubernur Sultra Ali Mazi mengatakan potensi lahan produktif pertanian di Sulawesi Tenggara seluas 2.858.277 hektare yang terdiri dari sawah fungsional seluas 82.117 hektare, non sawah atau ladang dan lahan kering seluas 2.734.267 hektare.
"Khusus potensi luas baku sawah di Konawe Selatan seluas 2.040.095 hektar dan sekarang ini kita berada di Kecamatan Konda, Desa Cialam Jaya dengan hamparan sawah seluas 1.391 hektar," kata Gubernur.
Gubernur menyampaikan, komoditas tanaman pangan Sultra khususnya beras mengalami surplus sejak tahun 2019 ini dibuktikan pada tahun 2021 pihaknya mengirim beras ke Sulawesi Utara sebanyak 1.000 ton melalui Perum Bulog.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Ajak KTT G20 Entaskan Kelaparan, Mentan Amran Gerak Cepat Bentuk Brigade Swasembada Pangan
Selain itu, komoditas jagung juga telah dipasarkan hingga ke Surabaya, menandakan bahwa Provinsi Sulawesi Tenggara dapat menjadi salah satu lumbung pangan nasional khususnya di wilayah Indonesia tengah dan timur.
"Kami berharap produksi beras masyarakat petani Sultra ke depan tidak hanya dapat menjaga ketersediaan bahan pangan daerah tetapi juga ketersediaan bahan pangan nasional dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim yang tidak menentu dan ancaman krisis pangan," kata Ali Mazi. [Tio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.