"Ke depannya, industri Paylater akan terus berkembang," katanya, mengutip Sindonews, Jumat (28/6/2024).
Executive Director Katadata Insight Center Adek Media Roza menyebut bahwa selama 2023 transaksi Paylater secara offline mencapai puncak pada kuartal empat, yaitu sebesar 44% dari total seluruh transaksi.
Baca Juga:
Cara Aman Bertransaksi Paylater agar Terhindar dari Kerugian
Penyebab Adopsi Paylater Semakin Tinggi
Tren peningkatan transaksi offline terjadi selama libur akhir tahun dan promosi dari berbagai merchant.
Kota-kota tier 2 dan 3 mendominasi transaksi Paylater di merchant offline, dengan persentase sebesar 53,1% dibandingkan kota-kota tier 1.
Baca Juga:
Wajib Tahu! Ini Jenis Pinjaman yang Masuk Daftar BI Checking
Adopsi Paylater di kota tier 2 dan 3 menjadi pilihan bagi masyarakat untuk tetap berbelanja menggunakan Paylater tanpa hambatan infrastruktur digital dan tingginya ongkos kirim.
Di sisi lain, transaksi Paylater secara online tetap didominasi oleh kota-kota tier 1 dengan kontribusi sebesar 50,5%.
Paylater juga tumbuh menjadi metode pembayaran pilihan untuk kebutuhan sehari-hari. Penggunaan Paylater meningkat pada enam dari tiga belas kategori produk, termasuk makanan (dari 16,6% pada 2022 menjadi 17,6% pada 2023), kesehatan dan kecantikan (dari 14,4% menjadi 15,8%), serta peralatan kantor dan alat tulis (dari 3,1% menjadi 4,2%).