WahanaNews.co | Industri perkayuan jati Blora, Jawa Tengah, kembali menggeliat meski sempat terpuruk dihantam wabah virus Covid-19.
Seperti industri kayu dan mebel di wilayah Sunrise Of Central Java ini pun mulai bangkit.
Baca Juga:
Bulog Bantu Alsintan untuk Tingkatkan Produktivitas Petani Tebu di Blora
Para perajin dari Kabupaten Blora ini secara perlahan terus meningkatkan produksi dengan kualitas eskpor.
Roisah, salah satu pemilik industri kayu dan mebel di wilayah Desa Tempellemahbang, Kecamatan Jepon, Blora, mengatakan, saat ini industri kayu dan mebel miliknya mampu mengekspor hingga 12 kontainer dalam setahun.
“Ya bisa di dibilang sebulan satu kontainer untuk diekspor,” ucap Roisah kepada wartawan, Kamis (25/8/2022).
Baca Juga:
Relawan Klaim Kemenangan Arief Rohman-Sri Setyorini Bakal Diatas 60 Persen
Industri kayu dan mebelnya memanfaatkan limbah kayu jati maupun kayu jenis lain yang dijual masyarakat sekitar.
“Kayu jenis apa aja bisa masuk, memang memanfaatkan limbah, karena yang kayu besar besar jarang laku, mereka (warga luar indonesia) lebih suka yang kecil,” ungkap perempuan berusia 45 tahun itu.
Roisah mengaku, untuk harga kerajinan bervariasi, harga berbeda antara harga di Indonesia dan untuk yang diekspor.