WahanaNews.co | PT PLN (Persero) hadirkan 5 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) 7,4 kW di Palembang. Dengan beroperasinya 5 (lima) unit SPKLU ini, total sudah ada 12 SPKLU yang tersebar di wilayah kerja PLN Unit Induk Distribusi Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu (UID S2JB).
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, ini adalah bentuk dari komitmen PLN untuk mendorong percepatan ekosistem kendaraan listrik di tanah air yang merupakan bagian dari transisi energi.
Baca Juga:
Semangat Sumpah Pemuda, PLN Ajak Gen-B Dukung Penggunaan Transportasi Hijau
“Pengoperasian SPKLU ini adalah bentuk dukungan percepatan ekosistem infrastruktur kendaraan listrik sebagai wujud transisi energi menuju Net Zero Emission pada 2060. Transisi energi dari energi kotor, ke energi bersih. Transisi dari energi BBM yang impor ke energi listrik yang domestik,” terang Darmawan.
Sementara itu, General Manager PLN UID S2JB, Amris Adnan mengatakan, 5 SPKLU 7,4 kW ini bertipe regular charging. SPKLU jenis ini cocok untuk berada di perkantoran dan digunakan bagi para karyawan perkantoran yang menggunakan kendaraan listrik.
“Para pengguna dapat melakukan pengisian daya sambil bekerja di kantor, sementara mobilnya diparkir untuk charging. Dari hasil percobaan tim PLN, dibutuhkan waktu sekitar 4 jam untuk mengisi daya mobil listrik hingga penuh,” kata Amris.
Baca Juga:
Wujudkan Semangat Hari Sumpah Pemuda, PLN UID Jakarta Raya Gelar Entity Gathering
Adapun 5 titik penempatan SPKLU 7,4 kW ini berlokasi di Kantor Gubernur Sumatera Selatan Jl. Kapten A. Rivai, Kantor Dinas ESDM Provinsi Sumatera Selatan Jalan Angkatan 45, Kantor PLN UIP Sumbagsel Jl. Residen Abdul Rozak, Kantor PLN Unit Layanan Pelanggan Ampera di Jakabaring, dan Kantor Ex-UIK SBS di Jalan Demang Lebar Daun.
Amris juga mengatakan, penambahan jumlah SPKLU ini bertujuan untuk memfasilitasi pengguna kendaraan listrik yang terus tumbuh.
“PLN terus berkomitmen mengembangkan jumlah SPKLU untuk memfasilitasi pengguna kendaraan listrik yang terus tumbuh, sehingga terwujud ekosistem kendaraan listrik,” tutur Adnan.