WahanaNews.co | Bit adalah tanaman umbi yang sering ditanam di dataran tinggi dengan ketinggian lebih dari 1000 mdpl. Selain ketinggian tempat, tanah yang digunakan untuk menanam buah bit haruslah kaya unsur hara, gembur, lembap, serta pH 6-7.
Sebenarnya bit bukan tanaman asli Indonesia, tapi berhasil dibudidayakan di Tanah Air, khususnya Pulau Jawa. Tahapan untuk menanam buah bit sebenarnya tidak berbeda jauh dengan tanaman umbi lainnya.
Baca Juga:
Prabowo Tinjau Langsung Panen Padi di Merauke
Dikutip dari buku Mengenal Si Cantik Bit dan Manfaatnya yang tayang di Kompas.com, berikut cara menanam buah bit di dataran tinggi.
Pengolahan tanah
Pengolahan tanah menjadi tahapan awal dalam budi daya bit. Lahan harus dibajak dan dicangkul sedalam 25-30 sentimeter (cm).
Baca Juga:
Dinas Pertanian Kubu Raya Rencanakan Penanaman Padi 69.462 Ton Tahun 2024
Di waktu sama, berikan pupuk kandang sebanyak setengah kilogram setiap meter. Setelah itu, ratakan dan haluskan kembali. Siapkan alur dan buat jalur alur sebesar 30 cm.
Pembibitan umbi bit
Perbanyakan buah bit bisa dilakukan menggunakan biji atau vegetatif seperti stek dan penyambungan.
Jika ingin menanam bit dari biji, biji tersebut harus disemai terlebih dahulu dalam polybag khusus semai.
Menanam buah bit
Selanjutnya, cara menanam buah bit adalah memindahkan bibit ke lahan secara hati-hati agar akar tidak rusak. Setelah itu, timbun akar bit dengan media tanam agar pertumbuhannya baik.
Penyiraman
Saat tanaman baru ditanam, penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi dan sore dengan gembor. Penyiraman harus menggunakan gembor yang lubangnya halus agar tidak merusak tanaman.
Hindari melakukan penyiraman secara berlebihan karena pada pertanaman bit tidak boleh ada genangan.
Penjarangan
Penjarangan dilakukan saat tanaman bit berumur tiga sampai empat minggu. Tanaman yang tumbuhnya kurang baik sebaiknya dicabut dan diganti dengan tanaman baru. Penjarangan perlu diatur sehingga jarak antartanaman menjadi 15-20 sentimeter.
Penyiangan dan pendangiran
Ilustrasi aneka ragam buah bit. PIXABAY/ Couleur Ilustrasi aneka ragam buah bit.
Saat gulma mulai tumbuh di sekitar area budi daya, segera lakukan penyiangan untuk mengurangi populasi gulma.
Selain itu, lakukan pendangiran, yakni menggemburkan tanah di sekitar area akar. Pendangiran dilakukan secara hati-hati agar akar tanaman tidak rusak.
Sebaiknya pendangiran, dilakukan sekali seminggu sehingga pembentukan umbi bisa berlangsung sempurna.
Pemupukan
Tanaman bit perlu dipupuk agar pertumbuhannya baik. Pemupukan bisa dilakukan menggunakan 200 kg/ha atau 100 kg Urea, 50 kg TSP, dan 50 kg KCl per hektare.
Pupuk ditebar di sebelah kanan dan kiri tanaman dengan jarak lima cm dari batang tanaman. Pemberian pupuk bisa dilakukan bersama penyiangan.
Pemberantasan hama dan penyakit
Hama dan penyakit yang dijumpai pada tanaman bit bisa dikendalikan dengan mengaplikasikan pestisida yang sesuai anjuran.
Panen
Buah bit biasanya dipanen saat berumur dua sampai tiga bulan. Pemanenan dilakukan dengan cara mencabut umbi secara hati-hati.
Usahakan pemanenan tidak terlambat karena umbi bit yang sudah tua dapat mengeras karena mengayu. Setelah umbi dicabut dari tanah, bersihkan umbi dan daunnya dipotong setengah agar tidak terjadi penguapan berlebihan. [eta/kompas.com]