Tetapi apabila beberapa areal kontur bukit tidak memanjang, bisa di gunakan dengan sistem tapak kuda dengan mengeruk punggung bukit dan dibuat tatakan tanam selebar 1,5 hingga 2 m, dengan menggunakan cangkul.
Lantas, setelah pembuatan teras rampung, maka lahan akan bersih dari tanaman sehingga sangat rawan dari longsor. Maka langkah yang harus dilakukan adalah dengan mengendalikan gulma, yakni dengan melakukan pengendalian gulma yang tumbuh di antara terasan, sebab akar gulma dapat mencegah kelongsoran lantaran mampu mengikat tanah.
Baca Juga:
Produksi Karet Aceh Timur 2024 Capai 15,895 Ribu Ton
Jangan sekali kali melakukan blanket atau penyemprotan total pada terasan sebab tanam gulma akan mati sehingga longsor bisa terjadi sewaktu-waktu.
Apabila pertumbuhan gulma lambat, maka diperlukan stimulan penanaman tanaman pengganti misalnya dengan kacangan.
Kacangan yang digunakan sebagai penutup tanah pun harus memenuhi syarat diantaranya, pertama, sifat perakaran tidak menggangu dan bukan merupakan saingan tanaman utama, kedua, mudah diperbanyak baik vegetatif maupun generative.
Baca Juga:
Guru Besar IPB Sindir LSM yang Koar-koar Anti Sawit
Ketiga, memberikan kandungan bahan organik yang tinggi baik dibawah sinar matahari atau terlindung, keempat, tahan terhadap hama penyakit atau kekeringan serta bukan tanaman inang hama penyakit bagi tanaman utama, kelima, mempunyai potensi menekan pertumbuhan gulma Jenis kacangan yang memenuhi syarat tersebut dan sering dipakai sebagai tanaman penutup tanah antara lain Peuraria Javanica (PJ), Centrosema Pubescens (CP), Calopogonium Mucunoides (CM), Psophocarpus Palustris (PP), Calopogonium Caeruleum (CC), Mucuna Bracteata (MB). [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.