"Saat ini, kita sedang dalam perjalanan menuju cita-cita Indonesia Emas 2045. Dalam waktu kurang dari 25 tahun, kita berupaya mewujudkan 100 tahun Indonesia merdeka yang berdaulat, maju, adil, dan makmur," jelas Wamendag Jerry.
Indonesia diproyeksikan menjadi negara maju dengan Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar ke-5 di dunia pada 2045. Kontribusi Indonesia terhadap perdagangan dunia juga diproyeksikan tumbuh dua kali lipat dengan pangsa ekspor hingga dua persen.
Baca Juga:
Dyah Roro Esti Resmi Terima Tongkat Estafet sebagai Wakil Menteri Perdagangan
Kementerian Perdagangan mencatat, ekonomi Indonesia tumbuh 5,3 persen dengan inflasi 5,51 persen pada 2022.
Pada triwulan I 2023, Indonesia tetap tumbuh di atas lima persen, yaitu
5,03 persen. Inflasi Indonesia pada Juni 2023 juga terkendali di angka 3,5 persen. Lebih rendah daripada inflasi Mei 2023 yang tercatat 4 persen.
"Selama pemulihan ekonomi, ekspor menjadi salah satu komponen utama pendorong pertumbuhan ekonomi. Nilai ekspor selama 2022 mencapai USD 291,98 miliar, menjadi yang
tertinggi sepanjang sejarah. Nilai surplus neraca perdagangan juga menjadi rekor baru dengan capaian USD 54,53 miliar," jelas Wamendag Jerry.
Baca Juga:
Para Menteri Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN Dorong Isu Keberlanjutan dan Kerja Sama Digital
Sementara pada Januari--Mei 2023, ekspor Indonesia mencapai USD 108,06 miliar. Tren surplus neraca perdagangan tetap berlangsung selama 36 bulan berturut-turut. Nilai ekspor Mei 2023 mencapai USD 21,72 miliar.
Wamendag Jerry menjelaskan, Kementerian Perdagangan memiliki sejumlah program untuk pelaku usaha, salah satunya pelatihan ekspor yang bisa diakses gratis.
Di luar negeri pun, terdapat perwakilan perdagangan seperti Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) yang dapat membantu pelaku usaha memasarkan produk di luar negeri.