"Alasan lainnya termasuk dugaan eksploitasi tenaga kerja melalui sistem manufaktur besar-besaran, tingkat polusi yang tinggi, serta kebijakan politiknya terhadap Hong Kong, Taiwan, dan Makau yang dianggap menekan kebebasan," demikian laporan tersebut.
Selain itu, perlakuan pemerintah China terhadap minoritas Uighur juga menjadi salah satu faktor yang memperburuk citra negara itu di mata dunia.
Baca Juga:
Negosiasi Dagang AS-China Mandek, Trump-Xi Didorong Berdialog
Di posisi kedua, Amerika Serikat juga mendapatkan banyak sentimen negatif.
Laporan menyebut bahwa faktor utama yang menyebabkan negara ini dibenci adalah kecenderungannya untuk mencampuri urusan global dengan cara yang sering kali dianggap menguntungkan kepentingan sendiri.
"Meski banyak warga Amerika mungkin terkejut dengan temuan ini, hal ini bukan sesuatu yang mengejutkan bagi banyak orang di Asia atau Eropa," tambah laporan tersebut.
Baca Juga:
J-10C dan Su-35, Duet Maut Baru yang Siap Perkuat Langit Indonesia
Selain intervensi politik luar negeri, perang budaya di dalam negeri AS juga menjadi sorotan.
Polarisasi politik yang semakin tajam antara kelompok liberal dan konservatif, kebijakan kepemilikan senjata api yang kontroversial, serta budaya makanan cepat saji yang dianggap kurang sehat, turut memperburuk citra negara tersebut di mata dunia.
Sementara itu, Rusia yang menduduki peringkat ketiga dikenal luas sebagai negara yang membatasi hak dan kebebasan warganya secara signifikan.