"Di lokasi kecelakaan peluncuran kapal perusak, pekerjaan untuk sepenuhnya memulihkan keseimbangan kapal perang tengah berlangsung aktif," tulis KCNA.
KCNA menambahkan bahwa proses tersebut "berjalan sesuai jadwal."
Baca Juga:
Badan Intelijen Korsel: Putri Kim Jong Un Sudah Amankan Narasi Revolusioner untuk Suksesi
Militer Korea Selatan menyatakan berdasarkan penilaian intelijen gabungan dengan Amerika Serikat, upaya peluncuran samping kapal perang itu memang gagal, dan kapal tersebut tampak miring di air.
Namun, KCNA melaporkan bahwa hasil inspeksi bawah air dan bagian dalam kapal menunjukkan tidak ditemukan lubang di bagian bawah kapal seperti yang sebelumnya diumumkan.
KCNA menyebut tingkat kerusakan kapal juga "tidak serius."
Baca Juga:
SEAL Team 6 Tembak Mati Awak Kapal Korut, Trump: Saya Baru Dengar Sekarang
Berdasarkan data intelijen Korsel, kapal perang baru tersebut setara dengan kapal perusak kelas 5.000 ton Choe Hyon yang diperkenalkan Korut bulan lalu.
Pyongyang menyatakan Choe Hyon dilengkapi dengan "senjata paling kuat" dan akan mulai beroperasi awal tahun depan.
Militer Seoul menduga kapal Choe Hyon kemungkinan dikembangkan dengan bantuan Rusia, sebagai imbalan atas pengiriman ribuan tentara Korea Utara untuk membantu Moskow dalam perang di Ukraina.