WahanaNews.co | Sekitar 216.000 anak, mayoritas laki-laki, jadi korban pelecehan seksual di Gereja Katolik Prancis terhitung sejak 1950. Temuan ini berasal dari penyelidikan yang baru-baru ini dilakukan.
Mengutip BBC, pemimpin tim investigasi Jean-Marc Sauvé menyebut, setidaknya ada 2.900-3.200 pelaku. Tim investigasi menilai estimasi jumlah pendeta pelaku pelecehan seksual itu sebenarnya terlalu rendah.
Baca Juga:
Muncikari Siksa Putri Korban Prostitusi Anak: Diculik dan Disekap Sebulan di Rumah Gang Nelva Kabanjahe
Tak cuma itu, hanya segelintir kasus yang berakhir dengan pemberian hukuman disipliner pada pelaku. Lebih sedikit lagi yang berlanjut ke meja pengadilan.
Pendiri asosiasi untuk korban pelecehan seksual La Parole Libérée (Kebebasan Berbicara), François Devaux mengatakan, telah terjadi "pengkhianatan kepercayaan, pengkhianatan moral, pengkhianatan terhadap anak-anak".
Penyelidikan menemukan jumlah anak-anak yang dilecehkan di Prancis bisa meningkat menjadi 330.000 bila memperhitungkan pelecehan seksual oleh anggota awam Gereja, seperti guru di sekolah Katolik.
Baca Juga:
Pemesan Prostitusi Anak di Karo adalah Pedofil Pekerja Hukum Gerejawi
Rilis laporan investigasi tersebut menyusul sejumlah klaim pelecehan dan penuntutan terhadap pejabat Gereja Katolik di seluruh dunia.
Penyelidikan independen ini berjalan sesuai perintah Gereja Katolik Prancis pada 2018. Investigasi selama lebih dari 2,5 tahun itu menyisir catatan pengadilan, polisi dan Gereja.
Tim investigasi juga berbicara kepada para korban dan saksi pelecehan seksual. Hasilnya, laporan berjumlah hampir 2.500 halaman itu menunjukkan sebagian besar korban adalah anak laki-laki dan berusia antara 10 dan 13 tahun.