"Jumlah jenazah yang diangkat dalam beberapa hari terakhir ini berkali-kali lebih banyak dari sebelumnya," kata seorang staf yang tidak disebutkan namanya.
"Kami sangat sibuk, tidak ada lagi ruang penyimpanan dingin untuk jenazah," tambah mereka namun tak mau meyakinkan ini kasus Covid-19.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Hal sama juga terlihat di Guangzhou. Di distrik Zengcheng dilaporkan bagaimana petugas mengkremasikan lebih dari 30 jenazah.
"Kami memiliki badan yang ditugaskan kepada kami dari distrik lain. Tidak ada pilihan lain," kata karyawan itu.
Di Shenyang situasi juga serupa. Bisnis layanan pemakaman mengatakan jenazah dibiarkan tidak terkubur hingga lima hari karena krematorium "benar-benar penuh sesak".
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
2. Kematian Bisa Tembus 2 Juta
Zhou Jiatong, kepala Pusat Pengendalian Penyakit di wilayah Guangxi barat daya, mengatakan bulan lalu dalam sebuah makalah bahwa China daratan dapat menghadapi lebih dari 2 juta kematian jika melonggarkan kesulitan Covid seperti yang dilakukan Hong Kong tahun ini.
Apalagi karena Tahun Baru Imlek yang segera datang dan membuat membludaknya mobilitas warga.