Jet tempur ini tetap mampu dengan usia radarnya yang diimbangi dengan ukurannya yang tipis, dan rudal R-27-nya masih mempertahankan jangkauan serangan di atas rata-rata 130 km meskipun penanggulangan peperangan elektronik mereka sudah ketinggalan zaman.
Baca Juga:
OPM Ungkap Syarat Pembebasan Pilot Susi Air, Tidak Menyerang Pakai Bom
5. MiG-29SE/SM – Myanmar
Jet tempur kelas menengah MiG-29 telah menjadi salah satu ekspor paling populer Rusia di bidang penerbangan tempur.
Meskipun dihargai karena biaya operasionalnya yang rendah dan kinerja penerbangan yang mengesankan, pesawat ini kurang populer di Asia Tenggara sebagian besar karena daya tahannya yang rendah dan jarak tempuh yang luas yang biasanya harus dilalui oleh pesawat tempur di wilayah tersebut.
Baca Juga:
Berbekal Perangkat Jadul, Houthi Nekat Lawan AS yang Andalkan Jet Tempur Canggih F-35
Pesawat tempur ini dirancang untuk mampu mengungguli pesawat tempur F-16 dan F-18 Amerika selama Perang Dingin, dan bahkan varian yang paling tua pun telah terbukti mampu menantang F-15 yang jauh lebih berat dalam pertempuran udara ke udara.
MiG-29 saat ini menjadi tulang punggung angkatan udara Myanmar dengan perkiraan 27 dalam pelayanan, 16 di antaranya adalah varian MiG-29SE dan SM yang dimodernisasi.
Ini jauh lebih mampu dari pada MiG-29N yang diterjunkan oleh Angkatan Udara Malaysia, dan mendapat manfaat dari komputer baru dan kontrol penerbangan, sistem peperangan elektronik L-203BE Gardeniya-1 dan muatan senjata yang lebih besar dibandingkan varian yang lebih lama.
MiG-29 juga memiliki radar Phazotron N019M yang menyediakan kemampuan multi-peran yang tidak dimiliki MiG-29 yang lebih tua.