Ini memberikan kemampuan dan penanggulangan peperangan elektronik yang unggul, tanda radar yang lebih rendah dan kesadaran situasional yang unggul.
F-15 dianggap sebagai pesawat tempur paling mampu yang digunakan oleh angkatan udara Barat selama Perang Dingin, dan pembatasan ekspor pada desain dilonggarkan pada tahun 2000-an setelah induksi penggantinya F-22 Raptor ke Angkatan Udara AS.
Baca Juga:
Dominasi Udara: 10 Negara Asia dengan Armada Jet Tempur Terbanyak, Indonesia Masuk Daftar
Jet tempur ini memiliki daya tahan tinggi dan membawa suite sensor besar, meskipun masih lebih rendah dalam kedua kasus dari pada Su-30.
3. Su-30MK2/MK – Vietnam dan Indonesia
Tidak seperti Su-30MKM/SM yang diproduksi di Irkutsk Aviation Plant, Su-30MK2 dikembangkan sebagai bagian dari keluarga jet tempur yang terpisah di Komsomolsk-on-Amur Aircraft Plant, yang setelah tahun 2009 diubah menjadi produksi Su-35S untuk Angkatan Udara Rusia.
Baca Juga:
Langkah Strategis, Inggris dan Italia Integrasikan Rudal Meteor ke F-35
Pesawat tempur ini diturunkan dari Su-30MKK custom yang dikembangkan untuk Angkatan Udara China, dan Angkatan Laut China menjadi klien pertamanya pada tahun 2004.
Pesawat ini dioptimalkan dengan baik untuk peran serangan maritim dengan avionik canggih terutama untuk komando, kontrol, komunikasi, komputer, intelijen, pengawasan, akuisisi target dan kemampuan pengintaian.
Jet tempur ini akan diakuisisi oleh Vietnam dan Indonesia yang masing-masing memiliki 35 dan 9, dengan yang terakhir juga menurunkan dua pesawat tempur Su-30MK yang lebih tua.