WAHANANEWS.CO, Jakarta - Komando Pusat AS (CENTCOM) mengumumkan pada Kamis (8/8/2024) bahwa jet tempur F-22 telah tiba di wilayah operasional mereka di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
CENTCOM menyatakan bahwa F-22 Raptor merupakan "bagian dari penyesuaian postur pasukan AS di kawasan tersebut guna mengurangi potensi eskalasi regional oleh Iran atau kelompok proksinya."
Baca Juga:
Tembakan Israel Tewaskan Aktivis AS, Blinken Geram dan Tuntut Reformasi di Tepi Barat
Ketegangan di Timur Tengah meningkat setelah pembunuhan kepala politik Hamas, Ismail Haniyeh, pada 31 Juli di Teheran, ibu kota Iran, serta pembunuhan komandan senior Hizbullah, Fuad Shukr, oleh Israel di Beirut.
Hamas dan Iran menuduh Israel berada di balik pembunuhan Haniyeh, sementara Tel Aviv belum memberikan konfirmasi terkait tuduhan tersebut.
Iran bersumpah akan memberikan "hukuman berat" kepada Israel sebagai balasan atas pembunuhan Haniyeh di Iran.
Baca Juga:
Israel di Ambang Krisis: 750 Ribu Warga Desak Negosiasi Pembebasan Sandera
Hizbullah, kelompok yang berbasis di Lebanon, juga diperkirakan akan membalas setelah Israel membunuh Shukr dalam serangan udara di pinggiran selatan Beirut pada 30 Juli.
AS menegaskan bahwa mereka tidak mengetahui atau terlibat dalam pembunuhan Haniyeh dan meminta Iran serta Israel untuk tidak "meningkatkan ketegangan" di kawasan tersebut.
Washington juga menyatakan kesiapan untuk melindungi Israel dari serangan Iran dan mengumumkan pada Jumat bahwa mereka akan mengerahkan lebih banyak aset militer ke Timur Tengah.