Su-30MK2 mendapat memiliki kinerja penerbangan tinggi dan sensor kuat dari desain Su-30 dan dilengkapi dengan berbagai persenjataan modern seperti rudal anti kapal Kh-31 Mach 3 dan rudal anti pesawat R-77.
Walaupun, kemampuannya masih jauh lebih rendah daripada Su-30MKM dan Su-30SM yang lebih mahal yang menyimpang lebih radikal dari desain dasar Su-30.
Baca Juga:
OPM Ungkap Syarat Pembebasan Pilot Susi Air, Tidak Menyerang Pakai Bom
4. Su-27SK – Vietnam dan Indonesia
Secara luas dianggap sebagai jet tempur paling mampu untuk bertugas di angkatan udara mana pun selama Perang Dingin, Su-27 Flanker pertama kali memasuki layanan pada tahun 1985 dan dirancang untuk mengungguli F-15 Eagles Angkatan Udara AS.
Pesawat tempur itu banyak diekspor selama tahun 1990-an dan di Asia Tenggara saat ini dioperasikan oleh Vietnam dan Indonesia yang masing-masing memiliki sebelas dan lima pesawat tempur dari varian Su-27SK yang lebih tua.
Baca Juga:
Berbekal Perangkat Jadul, Houthi Nekat Lawan AS yang Andalkan Jet Tempur Canggih F-35
Angkatan Udara Indonesia pada pertengahan 1990-an ditetapkan untuk menjadi salah satu klien terbesar di dunia untuk pesawat Su-27 Flanker, dengan rencana diumumkan untuk armada lebih dari 100 jet ini untuk membentuk dasar armada modern di tengah ketegangan tinggi dengan Kekuatan Barat atas konflik di Timor Timur.
Anggaran pertahanan negara yang terbatas, tekanan Barat dan kurangnya perencanaan akuisisi jangka panjang mengakhiri prospek kesepakatan itu.
Meskipun tangguh untuk masanya, Su-27 semakin dianggap ketinggalan jaman terutama varian tahun 1990-an yang menua di Asia Tenggara, dengan persenjataan, avionik dan sensor yang sudah tidak mumpuni di medan modern.