"Taliban mengatakan mereka sedang melakukan apa yang kami lakukan di India. Bagaimana kami mengusir penjajah Inggris dari India, begitulah yang Taliban lakukan di Afghanistan. Mereka sedang mengusir para penjajah: yang pertama Rusia, lalu Amerika," kata Maulana Arshad Madani, pimpinan Darul Ulum yang berusia 80 tahun kepada NPR di rumahnya. "Yang mereka katakan itu benar."
Tapi Madani dan orang-orang di sana membantah mereka punya hubungan dengan Taliban dan tampak tidak nyaman jika dikait-kaitkan.
Baca Juga:
Bio Farma Hibahkan 10 Juta Dosis Vaksin Polio untuk Afghanistan
"Mereka menyebut diri sebagai Deobandi, tapi 99 persen dari Taliban bahkan tidak pernah ke India. Kami tidak punya hubungan dengan mereka," kata Madani.
Sejumlah cendekiawan mengatakan Madani benar--Islam versi Taliban berbeda dari asal mulanya yaitu gerakan Deobandi pada akhir abad ke-20.
"(Versi) Deobandi India itu klasik, sementara yang ada di Pakistan dan Afghanistan itu neo-Deobandi," ujar Soumya Awasthi, pakar keamanan di Yayasan Internasional Vivekananda, lembaga peneliti di New Delhi. "Saya menyebutnya neo-Deobandi karena paham itu melenceng jauh dari ajaran Islam Deobandi. Mereka punya unsur Wahabisme di dalamnya," kata dia.
Baca Juga:
Afghanistan Kembali Gempa Bumi Berkekuatan 6,3 Magnitudo
Wahabisme adalah gerakan ultrakonservatif dalam Islam Sunni, diambil dari nama teolog asal Arab Saudi Muhammad ibn Abdul Wahhab. Ini adalah versi Islam yang kini berlaku dalam hukum Saudi dan dipraktikkan di sana hingga kini.
"Setelah terjadi Revolusi Islam Iran pada 1979, Arab Saudi khawatir dunia Islam akan didominasi paham Syiah Iran. Maka mereka mulai menyokong mayoritas Sunni Pakistan untuk mendirikan madrasah-madrasah di perbatasan. Perlahan-lahan budaya Wahabi merasuk ke Islam Deobandi," kata Awasthi.
Seiring waktu, varian Islam Deobandi yang berbeda dipengaruhi oleh kondisi politik di mana paham itu berkembang: varian Wahhabi dipraktikkan oleh Taliban yang para pengikutnya kerap menyerang muslim moderat dan penduduk berbeda keyakinan, dan varian asli Deobandi kian meluas secara damai di India selama lebih dari 150 tahun.