Selain Amerika Serikat, India juga mencoba membangun demokrasi di Afghanistan selama 20 tahun terakhir. India menghabiskan dana pembangunan jalan di Afghanistan sebesar USD 3 miliar, sekolah bagi perempuan, dan klinik kesehatan.
Dengan semua alasan itu, India punya kepentingan atas masa depan keamanan Afghanistan. Diplomat India diyakini sudah menjalin komunikasi di belakang layar dengan Taliban beberapa bulan lalu meski baru bulan lalu India mengakui mereka mengadakan pembicaraan langsung dengan Taliban di Doha, Qatar.
Baca Juga:
Bio Farma Hibahkan 10 Juta Dosis Vaksin Polio untuk Afghanistan
Taliban mungkin tidak mau mendengar saran dari AS atau negara lainnya. Tapi sejumlah kalangan mengatakan mereka mungkin mau mendengarkan sekelompok ulama muslim di India utara, tempat mereka berbagi sejarah awal mula.
"Menurut saya kita sudah terlambat. Dua puluh tahun berinvestasi dan kita seharusnya sudah memetik manfaat dari sebuah kota kecil berjarak 160 kilometer dari Delhi," kata Puri.
Pimpinan Darul Ulum Deoband, Madani, mengatakan kepada NPR, dia tidak pernah berkomunikasi dengan Taliban tapi dia bersedia memulai.
Baca Juga:
Afghanistan Kembali Gempa Bumi Berkekuatan 6,3 Magnitudo
"Saya sudah tua dan lemah," kata ulama 80 tahun itu. "Tapi jika diberi kesempatan saya akan pergi ke Afghanistan."
Jika pemerintah India memintanya dan perjalanannya aman, dia mengaku siap berangkat ke Afghanistan untuk membujuk Taliban agar mau berdamai dan lebih melunak. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.