Militer Israel telah memerintahkan warga sipil untuk meninggalkan daerah di mana mereka berencana untuk beroperasi setelah melancarkan kampanyenya untuk melenyapkan Hamas di Gaza menyusul pembunuhan besar-besaran yang dilakukan kelompok militan Islam tersebut pada 7 Oktober di Israel.
Sebuah foto menunjukkan lebih dari 20 tahanan laki-laki berlutut di trotoar atau di jalan, dengan tentara Israel melihatnya dan puluhan sepatu dan sandal ditinggalkan di jalan.
Baca Juga:
Kerap Diserang Israel, PBB Sebut Argentina Jadi Negara Pertama Tarik Pasukan dari UNIFIL
Sejumlah tahanan yang sama, juga dalam keadaan setengah telanjang, dijejalkan di bagian belakang truk di dekatnya.
Beberapa warga Palestina mengatakan mereka mengenali kerabat mereka dalam gambar tersebut dan menyangkal bahwa mereka memiliki hubungan dengan Hamas atau kelompok lain. Beberapa, kata mereka, adalah anak laki-laki atau remaja.
Reshiq mengatakan para tahanan telah ditangkap di sebuah sekolah di Gaza yang digunakan sebagai tempat perlindungan setelah berminggu-minggu pemboman Israel yang telah membuat banyak warga Gaza mengungsi.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Al Safadi, berbicara pada konferensi pers menjelang pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, mengatakan para dokter dan jurnalis termasuk di antara orang-orang yang ditangkap dan "dipermalukan".
Hamas menganggap pasukan Israel bertanggung jawab atas nyawa dan keselamatan orang-orang yang ditahan, tambah Reshiq.
"Dan kami mendesak organisasi hak asasi manusia untuk segera turun tangan mengungkap kejahatan keji terhadap warga sipil tak berdosa yang berlindung di sebuah sekolah, yang telah berubah menjadi tempat perlindungan karena agresi dan pembantaian Zionis, dan memberikan tekanan dengan segala cara untuk menjamin pembebasan mereka," ujarnya.