Outlet berita berbahasa Arab yang berbasis di London, Al-Araby Al-Jadeed, mengatakan salah satu pria yang ditahan adalah korespondennya Diaa Kahlout.
Mereka mendesak komunitas internasional dan kelompok hak asasi manusia untuk mengecam penangkapan jurnalis tersebut.
Baca Juga:
Kerap Diserang Israel, PBB Sebut Argentina Jadi Negara Pertama Tarik Pasukan dari UNIFIL
Komite Perlindungan Jurnalis menyerukan pembebasannya.
Beberapa penduduk Palestina mengidentifikasi bahwa lokasi penangkapan tersebut terjadi di kota Beit Lahia di timur laut, suatu wilayah yang telah diingatkan oleh Israel untuk ditinggalkan oleh warga sipil dan telah dikepung oleh tank-tank Israel berminggu-minggu.
Hani Almadhoun, seorang warga Amerika keturunan Palestina yang tinggal di Virginia, menyatakan bahwa ia dapat mengidentifikasi kerabatnya dalam salah satu gambar, termasuk keponakannya yang berusia 12 tahun, dan menegaskan bahwa mereka tidak memiliki kaitan dengan Hamas atau faksi lainnya.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Pada hari Jumat, Almadhoun memberitahu Reuters bahwa pasukan Israel membebaskan 12 kerabat dan mertuanya setelah menahan dan menginterogasi mereka selama 12 jam di suatu tempat di kota Beit Lahia.
Kantor media pemerintah yang dikelola oleh Hamas juga mengonfirmasi pembebasan beberapa orang yang ditahan, meskipun tidak jelas berapa banyak yang masih ditahan.
"Kami menekankan pentingnya memperlakukan semua orang yang ditahan dengan manusiawi dan bermartabat, sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional," kata Jessica Moussan, Penasihat Hubungan Media ICRC untuk Timur Tengah, dalam pernyataan resmi.