Hampir seribu orang dilaporkan
terluka, dan sekitar 400 orang ditahan.
Protes dilakukan oleh anggota serikat
pekerja, masyarakat kelompok adat dan organisasi masyarakat sipil.
Baca Juga:
China Tawarkan Jet J-10CE ke Kolombia, Sinyal Pengaruh Baru di Amerika Latin
Mereka berkumpul memenuhi jalanan
untuk memprotes reformasi pajak.
Petugas polisi anti huru-hara yang
diturunkan berusaha untuk membubarkan massa dengan gas air mata.
Namun beberapa diketahui menggunakan
peluru tajam, sehingga membuat demonstran meninggal
dunia.
Baca Juga:
Presiden Kolombia Perintahkan Pembukaan Kedutaan di Kota Ramallah, Palestina
Melansir dari kantor berita Reuters, pemerintah Kolombia menyalahkan
kelompok separatis bersenjata.
Menteri Pertahanan, Diego Molano, mengatakan bahwa "Kolombia
menghadapi ancaman khusus dari organisasi kriminal yang berada di balik aksi kekerasan
ini."
Mereka, para demonstran yang mengacau itu, menurut
informasi dari intelijen, dibiayai dan diorganisir oleh
gerilyawan kiri dari National Liberation
Army (ELN) dan bekas kelompok pemberontak FARC yang menolak kesepakatan
damai tahun 2016.