WAHANANEWS.CO, Jakarta - Di tengah gemuruh dinamika geopolitik global, sebuah babak baru terbuka di langit Amerika Latin.
China, kekuatan besar dari Timur, resmi mengajukan tawaran penjualan dua skadron jet tempur mutakhir Chengdu J-10CE kepada Kolombia, langkah yang jauh dari sekadar transaksi senjata.
Baca Juga:
Tragedi Tengah Malam di Danau Toba, Tiga Remaja Tewas Tenggelam Saat Cari Ikan
Tawaran ini datang saat kunjungan penting Presiden Kolombia, Gustavo Petro, ke Beijing.
Dalam pertemuan empat mata dengan Presiden Xi Jinping, diskusi antara kedua pemimpin mengalir ke arah yang tak hanya menyentuh isu perdagangan, tetapi juga menyelami wilayah sensitif: pertahanan strategis.
Dengan tawaran 24 unit J-10CE lengkap dengan skema pembiayaan fleksibel, China tampaknya tak hanya menjual teknologi, melainkan memproyeksikan pengaruhnya ke kawasan yang selama ini menjadi halaman belakang geopolitik Amerika Serikat.
Baca Juga:
Gempuran Tanpa Ampun: Israel Bikin Rumah Sakit Indonesia Tak Berfungsi
Kolombia, yang selama puluhan tahun mengandalkan jet tempur tua Kfir buatan Israel, kini menghadapi desakan waktu. Armada udaranya menua, dan kebutuhan akan modernisasi sistem pertahanan semakin mendesak.
"China sedang memainkan catur tiga dimensi. Menjual J-10CE ke Kolombia berarti menggeser poros kekuatan di Amerika Latin," ujar Kol. (Purn.) Ardi Nugroho, pengamat militer dan mantan atase pertahanan.
"Ini adalah soal sinyal strategis. Ya, Beijing ingin unjuk gigi bahwa mereka bisa menembus pagar pengaruh Washington."