WahanaNews.co | Arab Saudi melarang semua impor dari Lebanon dan memberikan batas waktu 2 hari bagi duta besar negara itu untuk angkat kaki dari Saudi, usai penayangan seorang menteri yang mengkritik koalisi yang dipimpin Saudi dalam perang Yaman. Pengusiran ini pertama kali dilaporkan Biro Pers Saudi (SPA).
Saudi juga melarang semua warga negaranya berkunjung ke Lebanon dan menarik duta besarnya.
Baca Juga:
Arab Saudi Batasi Penggunaan Tanah oleh Pasukan AS Serang Houthi
“Pemerintah Kerajaan menyesali dampak hubungan dengan Republik Lebanon karena pemerintah Lebanon mengabaikan fakta-fakta, dan kegagalan mereka yang terus menerus untuk memperbaiki tindakan,” jelas pernyataan pemerintah Saudi yang diterbitkan SPA pada Jumat.
Beberapa jam kemudian, Kerajaan Bahrain memerintahkan dubes Lebanon meninggalkan negara tersebut dalam waktu dua hari atas alasan yang sama, seperti disampaikan Kementerian Luar Negeri Bahrain, dikutip dari Al Jazeera, Minggu (31/10).
Hubungan antara Lebanon dan Saudi telah memanas, namun semakin meningkat pada Selasa setelah tayangan mulai beredar di dunia maya di mana Menteri Informasi Lebanon, George Kordahi melontarkan kritik terkait perang yang dipimpin Saudi terhadap pemberontak Huthi di Yaman. Dia mengatakan wawancara televisi itu direkam lebih dari sebulan sebelum dia ditunjuk menjadi menteri.
Baca Juga:
Berbekal Perangkat Jadul, Houthi Nekat Lawan AS yang Andalkan Jet Tempur Canggih F-35
Kordahi mengatakan Houthi yang didukung Iran “membela diri mereka, untuk melawan agresi eksternal”.
Mantan pembawa acara TV itu juga mengatakan perang yang berlangsung lama itu “sia-sia” dan menyerukan segera diakhiri, yang menyinggung pasukan koalisi pimpinan Saudi. Kordahi mengatakan komentarnya merupakan pendapat pribadi dan dilontarkan sebelum bergabung dengan pemerintah, tapi dia menampik diperas oleh pihak manapun.
Dalam sebuah pernyataan pada Jumat malam, Perdana Menteri Lebanon Najib Makati menyesali langkah Saudi tersebut.