“Kami juga meminta para saudara pemimpin Arab untuk bekerja dan membantu mengatasi krisis ini dalam rangka menjaga persatuan Arab,” jelasnya.
Awal pekan ini, Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Bahrain memanggil dubes mereka untuk Lebanon sebagai respons atas pernyataan tersebut, sementara enam negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC) dan Oman serta Qatar mengecam pernyataan Kordahi.
Baca Juga:
Arab Saudi Batasi Penggunaan Tanah oleh Pasukan AS Serang Houthi
Ada juga seruan dari pro pemimpin Saudi agar Kordahi dicopot dari pemerintahan.
Pemerintah Lebanon termasuk PM Mikati dan Presiden Michel Aoun, mengatakan komentar Kordahi tidak menggambarkan posisi pemerintah Lebanon.
“Benar bahwa kami memisahkan diri dari konflik, tapi kami tidak memisahkan diri dari posisi apapun dalam solidaritas dengan Arab Saudi atau negara-negara Teluk,” jelas Mikati dalam pernyataannya awal pekan ini.
Baca Juga:
Berbekal Perangkat Jadul, Houthi Nekat Lawan AS yang Andalkan Jet Tempur Canggih F-35
Saudi menuding Hizbullah, organisasi yang didukung Iran, mempengaruhi pernyataan Kordahi. Saudi menetapkan Hizbullah sebagai organisasi teroris, yang mendukung Huthi di Yaman dan mendukung pernyataan Kordahi.
Pernyataan Kordahi merupakan yang terbaru dari serangkaian kontroversi yang memperburuk hubungan Saudi-Lebanon dalam setahun terakhir.
Saudi juga telah menerapkan larangan impor produk dan produk pertanian Lebanon setelah menggagalkan upaya penyelundupan lebih dari 5 juta pil amphetamine Captagon ilegal yang disembunyikan dalam pengiriman buah delima di dalam pelabuhan Jeddah.