"Kita harus berterima kasih kepada pemerintah dan Saudi Falcons and Hunting Club atas kesempatan ini. Sekarang, semua orang dapat memperoleh senjata secara legal dan jauh lebih mudah daripada di negara lain," paparnya lagi.
Meski begitu, sejumlah pihak menganggap salah satu tujuan Saudi melegalkan kepemilikan senjata termasuk bagi perempuan bukan untuk mengakomodir hobi baru masyarakatnya. Mereka menilai ini dilakukan pemerintahan Raja Salman demi membuka keran baru bagi pemasukan negara seperti dalam Visi Saudi 2030.
Baca Juga:
Polisi Dalami Senpi Milik Pelaku Pembunuhan Remaja di Hotel Jaksel
Tahun ini, Saudi juga mengumumkan musim berburu singkat selama lima bulan yang sedang berlangsung di mana hanya senapan angin yang dapat digunakan.
Meski warga telah diizinkan memiliki senjata, CEO perusahaan pengecer senjata api Saudi yang terkemuka, Ahmed AlRumaih, mengatakan masih belum melihat peningkatan pembelian senapan dan senjata jenis lainnya di Saudi.
"Kami belum melihat stratifikasi itu di pasaran karena perubahan aturan ini baru saja diumumkan," ucap AlRumaih.
Baca Juga:
Senjata Rakitan Ditemukan Dekat Lokasi Penemuan Mayat di Kalimantan Barat
"Namun, Anda bisa berharap bahwa akan ada lebih banyak aktivitas latihan menembak daripada untuk berburu jika berdasarkan tren global," paparnya lagi.
Hukum kepemilikan senjata telah lama diterapkan Saudi secara terbatas. Seorang individu harus memiliki izin kepemilikan senjata sebelum membeli dan memiliki senjata api.
Izin kepemilikan senjata didapat melalui beragam proses pengecekan rekam jejak yang kompleks dan ketat. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.