Di sisi lain, Angkatan Udara Kerajaan
Inggris (Royal Air Force/RAF)
langsung merespons dengan menggerakkan sejumlah unit jet tempur Eurofighter Typhoon ke Rumania.
Terkait blokade Selat Kerch, pihak
Rusia disebut memiliki dalih agar lalu lintas laut di wilayah itu tak terganggu.
Baca Juga:
Pidato Strategis Prabowo di SPIEF Rusia: Seruan Kedaulatan Pangan hingga Energi Bersih
Pasalnya, Angkatan Laut Rusia akan
menggelar latihan tempur selama beberapa bulan ke depan.
Sementara itu, dari laporan lain yang
dinukil dari Reuters, Rusia
merencanakan akan memblokade Selat Kerch mulai pekan depan hingga Oktober 2021.
Kementerian Luar Negeri Ukraina dengan
tegas menyebut bahwa aksi Rusia itu adalah perbuatan ilegeal.
Baca Juga:
Koalisi Timur Bangkit, Putin dan Xi Beri Peringatan Keras ke AS Soal Konflik Israel-Iran
Ukraina juga menuntut agar pemerintah
Rusia segera membatalkan niatnya untuk melakukan pemblokadean Selat Kerch itu.
"Penutupan ilegal yang memisahkan
perairan Laut Hitam. Tindakan Federasi Rusia adalah upaya lain yang melanggar
norma dan prinsip hukum internasional, untuk merebut hak kedaulatan Ukraina
sebagai negara pantai," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Ukraina.
"Karena, Ukraina memiliki hak
untuk mengatur pengiriman di perairan laut ini. Langkah ini merupakan
pelanggaran berat atas hak kebebasan navigasi, yang dijamin oleh Konvensi PBB
tentang Hukum Laut," lanjut pernyataan Kementerian Luar Negeri Ukraina.