Dia menambahkan, "Ini akan menjadi pertama kalinya
kapal-kapal Iran melakukan transit seperti itu dan preseden yang mengizinkan
Iran menyediakan senjata ke wilayah itu membuat saya sangat khawatir."
Saat didesak Blumenthal, Austin mengatakan dia lebih suka
membahas pertanyaan tentang muatan kapal dalam sesi tertutup.
Baca Juga:
Balas Israel, Iran Disebut Bakal Tingkatkan Kekuatan Hulu Ledak
Pejabat Venezuela tidak menanggapi permintaan komentar.
Ketegangan muncul pada saat yang sulit dalam geopolitik
global ketika kekuatan dunia dan Iran berusaha menghidupkan kembali perjanjian
nuklir penting mereka menjelang pemilu di Iran.
Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken mengatakan
Iran dengan cepat mengembangkan program nuklirnya.
Baca Juga:
Elon Musk Beberkan Alasan Tangguhkan Akun X Pemimpin Tertinggi Iran
Menurut Blinken, kembali ke kesepakatan 2015 yang mantan
Presiden Donald Trump keluar darinya adalah langkah pertama yang diperlukan
untuk mencegah Teheran memperoleh bom nuklir.
"Senjata Iran telah dikirim ke Venezuela untuk waktu yang
sangat lama dan begitu juga senjata Rusia, tetapi ada perbedaan dalam jenis
senjata yang dikirim ke sana dan rudal menjadi perhatian utama," ujar Elliott
Abrams, mantan pejabat khusus Trump untuk Venezuela yang sekarang menjadi rekan
senior di Dewan Hubungan Luar Negeri.
"Waktunya cukup mencolok. Iran tahu itu akan tiba di sekitar
pembicaraan Wina dan saya pikir itu adalah sikap penghinaan bagi AS untuk
melakukan ini sekarang," ungkap dia.