Beberapa hari sebelumnya, Pentagon mengumumkan telah melakukan tiga tes pada komponen yang akan menginformasikan pengembangan sistem senjata hipersonik AS.
Namun, kepala kontraktor pertahanan utama, Raytheon, memperingatkan bahwa pengembangan teknologi persenjataan AS berada di belakang China.
Baca Juga:
China Ancam Serbu Taiwan, Dampaknya Bisa Lebih Dahsyat dari Perang di Ukraina
Pekan lalu, Financial Times melaporkan bahwa China telah melakukan dua uji coba sistem senjata hipersonik baru.
Menurut para analis, senjata tersebut dapat mengirimkan muatan dengan sangat cepat, menghindari sistem radar modern, dan kemungkinan telah melampaui kemampuan AS saat ini.
Financial Times melaporkan, pada 27 Juli, Beijing meluncurkan roket yang menggunakan sistem pengeboman orbital pecahan untuk mendorong kendaraan luncur hipersonik berkemampuan nuklir di sekitar Bumi untuk pertama kalinya.
Baca Juga:
Nuklir Hipersonik Baru Korea Utara 5 Kali Kecepatan Suara, Bisa Hantam Pangkalan AS Dalam Hitungan Menit
Kemudian, pada 13 Agustus, Cina melakukan uji hipersonik kedua.
Uji coba senjata hipersonik Cina tersebut telah mengejutkan para pejabat AS. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.