WahanaNews.co, Jakarta - Amerika Serikat (AS) berjuang melawan dugaan disinformasi Rusia dan China di Asia Selatan dan Tengah, serta mencegah kelompok teroris mengancam keamanan di kawasan tersebut, kata Asisten Sekretaris Biro Urusan Asia Selatan dan Tengah, Donald Lu.
“Kami terlibat dalam perjuangan penting di Asia Selatan dan Tengah. Ini adalah perjuangan untuk bersaing dengan RRC, melawan disinformasi dari Rusia dan RRC, dan mencegah kelompok teroris mengancam keamanan kami,” kata Lu dalam kesaksian tertulis yang disiapkan untuk disampaikan kepada Komite Urusan Luar Negeri DPR pada Selasa (23/7/2024). Dalam kesaksian tertulisnya yang disiapkan untuk sidang yang sama, Deputi Asisten Administrator USAID untuk Asia Anjali Kaur mengatakan bahwa pendanaan 2025 akan memberikan kesempatan bagi AS untuk menjadi "alternatif yang dapat diandalkan" daripada Rusia dan China di Asia Tengah.
Baca Juga:
Donald Trump Mulai Umumkan Nominasi Anggota Kabinet, Ini Daftarnya
Menurut Kaur, selama lima tahun terakhir, USAID berhasil mengurangi konsumsi media Rusia di kawasan tersebut hingga 10 persen.
Pada Mei, Koordinator dan Utusan Khusus Pusat Keterlibatan Global Departemen Luar Negeri AS James Rubin mengatakan bahwa pemerintah AS masih belum memiliki penilaian ancaman formal mengenai kerusakan informasi yang disebabkan oleh China dan Rusia terhadap kepentingannya di seluruh dunia.
Pejabat Rusia telah mengatakan bahwa Barat secara kolektif melakukan apa yang mereka lakukan dengan baik - menyebarkan disinformasi dan meningkatkan histeria anti-Rusia, termasuk untuk membenarkan militerisasi Eropa yang belum pernah terjadi sebelumnya, serta kemudian lantas menyalahkan Rusia.
Baca Juga:
Prabowo Dukung Solusi Dua Negara untuk Selesaikan Konflik Palestina
[Redaktur: Sobar Bahtiar]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.