Ketika ditanya soal yang membuat dirinya yakin bahwa Israel tidak bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan ratusan orang pada Selasa (17/10/2023) malam itu, Biden menjawab: "Data yang ditunjukkan oleh Departemen Pertahanan saya."
Dalam penjelasan yang disampaikan secara terpisah, sebagaimana dilaporkan oleh Al Jazeera, Gedung Putih mengumumkan bahwa sejumlah foto udara dan hasil penyadapan komunikasi yang diperoleh oleh intelijen AS menunjukkan bahwa Israel tidak dapat disalahkan atas pengeboman rumah sakit di Jalur Gaza.
Baca Juga:
Jet Tempur F-18 AS Jatuh ke Laut Merah dari Kapal Induk Truman
"Kami terus mengumpulkan informasi, dan berdasarkan penilaian kami saat ini yang didasarkan pada analisis citra udara, penyadapan, dan informasi terbuka, kami menyimpulkan bahwa Israel tidak bertanggung jawab atas ledakan di rumah sakit di Gaza kemarin," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Adrienne Watson.
Komisi Intelijen Senat AS juga menyampaikan penilaian serupa. Mereka mengakui telah meninjau informasi intelijen terkait serangan yang mengenai rumah sakit di Jalur Gaza tersebut.
"Berdasarkan informasi ini, kami yakin bahwa ledakan itu akibat gagalnya
peluncuran roket teroris militan, dan bukan akibat serangan udara Israel," tegas Ketua Komisi Intelijen Senat AS Mark Warner dari Partai Demokrat dan Wakil Komisi Marco Rubio dari Partai Republik dalam pernyataan gabungan.
Baca Juga:
Tarif Impor AS Ancam Ekonomi Thailand, Potensi Kerugian Capai Rp392 Triliun
Penuturan sejumlah pejabat AS, yang enggan disebut namanya, seperti dilaporkan New York Times, menyebut intelijen AS menyertakan data satelit dan data inframerah yang menunjukkan peluncuran proyektil berasal dari posisi militan di dalam Jalur Gaza.
Para pejabat AS itu bahwa para pejabat Israel memasok Washington dengan penyadapan komunikasi antara pejabat Hamas. Namun, intelijen AS juga melihat video open source terkait peluncuran proyektil tersebut.
Kelompok militan Jihad Islam, yang disebut secara langsung oleh Israel sebagai dalang di balik pengeboman rumah sakit itu, membantah pihaknya bertanggung jawab. Jihad Islam berbasis di wilayah Jalur Gaza, yang dikuasai oleh Hamas.