WahanaNews.co | Saat ini Afrika Selatan tidak lagi mewajibkan orang yang positif Covid-19 khususnya yang tanpa gejala, untuk melakukan isolasi mandiri dan juga mengurangi masa isolasi bagi mereka yang positif Covid dengan gejala.
Hal itu disampaikan pemerintah Afrika Selatan ketika negara tersebut berhasil keluar dari gelombang keempat wabah virus corona.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Setelah rapat kabinet khusus pada Senin untuk memutuskan perubahan tersebut, Afrika Selatan membuat perubahan berdasarkan berdasarkan lintasan pandemi dan tingkat vaksinasi di negara itu, menurut pernyataan yang dikeluarkan Menteri Kepresidenan Afrika Selatan, Mondli Gungubele.
Afrika Selatan saat ini berada di level terendah dari lima tahap tingkat kewaspadaan Covid.
“Alasan untuk perubahan ini diinformasikan oleh proporsi orang dengan kekebalan terhadap Covid-19 yang telah meningkat secara substansial, melebihi 60-80 persen dalam beberapa survei," jelas pernyataan tersebut, dikutip dari Al Jazeera, Selasa (1/2).
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
"Informasi dikumpulkan melalui sistem yang digunakan Departemen Kesehatan yang melaporkan bahwa Afrika Selatan telah keluar dari gelombang keempat secara nasional."
Mereka yang positif Covid dengan gejala akan menjalani isolasi selama tujuh hari, yang sebelumnya harus 10 hari, sementara kontak pasien tersebut tidak harus melakukan isolasi kecuali mengalami gejala.
Rapat kabinet juga mengkaji pembukaan penuh sekolah-sekolah, memutuskan bahwa SD, SMP, dan sekolah khusus akan kembali masuk seperti biasa. Kewajiban jaga jarak 1 meter bagi siswa di sekolah juga dicabut, menurut pernyataan tersebut.
Afrika Selatan, dengan jumlah kasus infeksi lebih dari 3,6 juta dan 95.093 kematian, menjadi negara yang paling buruk dihantam pandemi, dimana gelombang infeksi terbaru dipicu varian Omicron. [qnt]