Militer Iran memperketat pantauan mereka setelah timnas tak mau menyanyikan lagu kebangsaan di laga perdana Piala Dunia Qatar pekan lalu.
Tak lama setelah laga itu, IRGC dilaporkan memanggil timnas untuk menghadiri satu pertemuan khusus dengan personel mereka.
Baca Juga:
Balas Israel, Iran Disebut Bakal Tingkatkan Kekuatan Hulu Ledak
Dalam pertemuan itu, IRGC memberikan ultimatum bahwa keluarga para pemain timnas bakal dipenjara dan disiksa jika mereka tak "jaga sikap" di Piala Dunia, termasuk dalam laga kontra AS hari ini.
Ancaman ini juga berlaku jika para pemain timnas menolak menyanyikan lagu nasional, atau ikut-ikutan dalam protes politik melawan rezim Iran dengan cara lainnya.
Pelatih timnas Iran, Carloz Queiroz, juga sudah bertemu secara terpisah dengan IRGC menyusul ancaman terhadap pemain Iran dan keluarganya ini.
Baca Juga:
Elon Musk Beberkan Alasan Tangguhkan Akun X Pemimpin Tertinggi Iran
Tak diketahui isi pembicaraan Queiroz dengan IRGC selama pertemuan tersebut. Queiroz hanya mengatakan para pemain bisa melakukan protes di Piala Dunia, tapi terbatas soal peraturan FIFA.
Laga Iran di Piala Dunia kali ini memang di bawah bayang-bayang gejolak politik Teheran. Selama beberapa bulan terakhir, Iran diguncang protes yang disebut-sebut paling besar sejak rezim berkuasa.
Protes itu dipicu kematian Mahsa Amini, seorang perempuan usia 22 tahun yang meninggal setelah ditahan oleh polisi moral Iran.