Saat itu, dia pernah diundang makan siang oleh Hunter Biden, putra dari Presiden Amerika Serikat saat ini Joe Biden. Ia mendapatkan undangan dari Hunter Biden untuk makan bersama keluarga Joe Biden.
Hunter tertipu dan percaya bahwa Azura adalah putri bangsawan dari Indonesia dan 'calon ratu di masa depan'.
Baca Juga:
Nikita Mirzani Bersikukuh Ingin Penjarakan Lolly, Ini Alasan di Baliknya
Informasi ini ketahuan dari kasus skandal laptop Hunter Biden yang berisi banyak dokumen dugaan kolusi dan nepotisme. Laptopnya menjadi backup data termasuk obrolan, salah satunya adalah obrolan dengan Azura Luna ini. Tidak jelas betul apakah Azura Luna berhasil menipu keluarga Biden saat itu atau tidak. Biden pada tahun itu pun belum menjadi Presiden AS.
Kesaksian para korban Azura Luna
Salah seorang penduduk LA, yang meminta disebut Sophia, mengklaim bahwa dia telah membeli tas Hermes senilai lebih dari Rp 1,2 miliar dari koleksi pribadi Azura Mangunhardjono selama setahun terakhir.
Baca Juga:
Pernah Dianiaya saat Hamil Besar, Cut Intan Nabila Teguh Lanjutkan Proses Hukum KDRT
Sophia percaya tas itu dijual untuk mengumpulkan uang untuk salah satu badan amal Azura. Sejujurnya, Azura pun ternyata tidak pernah memberikan uang untuk badan amal. Selain itu, ia juga dituduh pernah membawa kabur lukisan mahal karya seniman Indonesia.
Azura Luna mengaku kepada Robert, mantan kekasihnya, bahwa ia kuliah di beberapa universitas bergengsi. Diintip dari laman LinkedIn, Azura Luna mengaku sebagai direktur pelaksana 'Grup Penasihat APAC'. Konon, ia juga lulusan psikologi di Dartmouth College, di New Hampshire, Amerika Serikat.
Ia juga mengaku mendapat gelar MBA dari Cambridge University, Inggris dan terjun ke bidang teknik kedirgantaraan di MIT, di AS.