Sebelumnya Inggris, Amerika Serikat, Uni Eropa dan beberapa negara Arab menganggap Hamas sebagai kelompok teroris.
Turki menegaskan Hamas bukan organisasi teroris tetapi sebuah partai politik yang memenangkan pemilu sebelumnya. Ankara menjadi tuan rumah bagi beberapa anggota Hamas dan mendukung solusi dua negara terhadap konflik Israel-Palestina.
Baca Juga:
Erdogan Rencanakan Pembicaraan dengan Putin untuk Pulihkan Perjanjian Laut Hitam
“Kami tidak akan pernah segan-segan menyuarakan kebenaran bahwa anggota Hamas yang melindungi tanah, kehormatan, dan nyawa mereka dalam menghadapi kebijakan pendudukan adalah pejuang perlawanan, hanya karena sebagian orang merasa tidak nyaman dengan hal tersebut,” katanya.
5. Erdogan tarik duta besar dan sebut Netanyahu tidak bisa diajak berunding
Erdogan telah menarik Duta Besar Turki untuk Israel Sakir Ozkan Torunlar akhir tahun lalu.
Baca Juga:
Erdogan Cap PM Israel Netanyahu Sebagai 'Tukang Jagal Gaza'
Dilansir dari Aljazeera, hal itu dilakukannya melalui Kementerian Luar Negeri Turki, mengingat serangan terus menerus yang dilakukan Israel di Gaza. Sehari sebelumnya, Erdogan juga telah memutus kontak dengan Netanyahu.
“Netanyahu bukan lagi seseorang yang bisa kita ajak bicara. Kami telah mengabaikannya,” kata Erdogan.
Israel membombardir kembali Gaza sejak 7 Oktober 2023, ketika kelompok Palestina, Hamas, melancarkan serangan terhadap Israel, yang menyebabkan kematian 1.400 orang dan banyak orang disandera.