WahanaNews.co | Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS pada Selasa 10 Mei 2022 lagi-lagi menyetujui bantuan militer dan kemanusiaan untuk Ukraina.
Rencana pengeluaran dengan banderol $40 miliar atau sekitar Rp 582 triliun itu diperkirakan akan disetujui Senat akhir pekan ini.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Rencana ini mengikuti program pinjaman yang mempercepat pengiriman senjata ke negara tersebut. Sekaligus upaya Amerika melawan perang Rusia di Ukraina yang meningkat dengan cepat.
Selagi perang Rusia Ukraina berkecamuk di Odesa dan kota-kota lainnya di Ukraina, di Amerika terjadi peningkatan dramatis bantuan AS untuk negara tersebut.
Hanya dua bulan setelah Kongres menyetujui $13,6 miliar untuk membantu Ukraina, Presiden Joe Biden, memperingatkan bahwa dana untuk bantuan militer akan habis dalam seminggu. Dia meminta dana sebesar $33 miliar lagi.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
"Biaya pertempuran tidak murah, tetapi menyerah pada agresi bahkan lebih mahal. Itu sebabnya kita meneruskan ini," ujar Biden seperti dikutip dari VOA Indonesia, Kamis (12/5/2022).
Sementara itu, para pejabat tinggi intelijen AS mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tampaknya bersiap menghadapi konflik panjang, dan perang di Ukraina akan menemui jalan buntu.
Para anggota Kongres dari Partai Demokrat mengatakan $33 miliar tidak cukup, dan menambahkan $7 miliar lagi, seperti disampaikan oleh Senator Demokrat Chris Murphy.
"Rusia akan kehabisan uang. Mereka akan kehabisan bahan pertahanan. Kita harus memastikan bahwa Ukraina tidak kehabisan uang, bahwa Ukraina tidak kehabisan bahan pertahanan," kata Murphy. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.