"Istrinya sedih," kata seorang pekerja sosial, Win
Ko.
Sementara itu di Mandalay, seorang dokter darurat mengatakan
kepada AFP bahwa dua pria tewas karena luka tembak.
Baca Juga:
Catatan Sejarah Rohingya, Kenapa Dibenci Myanmar?
Pengunjuk rasa terus menekan petugas keamanan. Demonstran
membawa perisai sendiri untuk menahan peluru karet polisi. Polisi terus
menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.
Seorang jurnalis yang mendokumentasikan serangan yang
dilakukan aparat, dipukuli. Menurut laporan The 74 Media, jurnalis tersebut
ditahan oleh petugas keamanan setempat.
Sementara jurnalis lainnya ditembak dengan peluru karet saat
meliput aksi protes di Kota Pyay.
Baca Juga:
Seorang WNI Asal Sumatera Berhasil Diselamatkan dari Wilayah Konflik di Myanmar
Kelompok pemantau Asosiasi bantuan untuk Narapidana Politik
(AAPP) memperkirakan lebih dari 850 orang telah ditangkap, didakwa atau
dijatuhi hukuman sejak kudeta 1 Februari lalu.
Kekerasan selama akhir pekan ini diperkirakan meningkatkan
jumlah penangkapan. Sebuah surat kabar lokal melaporkan per Sabtu (27/2), ada
479 penangkapan yang dilakukan. [dhn]