WahanaNews.co, New York - Kelompok Houthi di Yaman dikenal hanya memiliki satu unit jet tempur F-5 lama. Ini merupakan perbedaan signifikan dengan lawannya, yakni Amerika Serikat (AS) beserta koalisinya, yang dilengkapi dengan jet tempur modern, termasuk F-35.
Meskipun kelengkapan militer Houthi dianggap kurang memadai, mereka telah berhasil menciptakan kekacauan dengan menyerang kapal-kapal kargo yang terkait dengan Israel di Laut Merah.
Baca Juga:
OPM Ungkap Syarat Pembebasan Pilot Susi Air, Tidak Menyerang Pakai Bom
Chris Gordon, seorang jurnalis yang melaporkan aktivitas Pentagon untuk Air & Space Forces Magazine, menerima informasi dari seorang pejabat Amerika bahwa jet F-5 yang dimiliki oleh kelompok tersebut dianggap tidak efektif dalam pertempuran.
Menurut pejabat tersebut, potensi ancaman yang dapat ditimbulkan oleh jet tempur kuno tersebut dianggap tidak memerlukan kekhawatiran yang berlebihan.
Kelompok Houthi, yang mendapat dukungan dari Iran, telah melakukan serangkaian serangan terhadap kapal-kapal kargo di Laut Merah, yang kemudian memicu respons balik dari AS dan sekutunya dalam bentuk serangan udara.
Baca Juga:
Performa Garang Rudal Rusia Vympel R-73 Milik TNI AU
Houthi, yang mengeklaim sebagai pemerintah sah di Yaman, hanya memiliki satu unit jet tempur F-5 yang direbut dari pasukan pemerintah selama perang saudara.
Analis Yaman, Joshua Koontz, yang dikutip Business Insider, Kamis (18/1/2024) mengatakan pesawat tua itu muncul secara mengejutkan saat melintasi jalan layang pada parade militer Houthi di Sanaa, Yaman, pada September lalu.
Sebaliknya, Amerika dikenal memiliki Angkatan Udara paling tangguh di dunia.