WahanaNews.co | Presiden Indonesia Joko Widodo membahas perang yang merajalela di Ukraina dan G20 saat bertemu Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Istana Bogor pada Jumat (29/4).
"Perang Ukraina harus segera dihentikan dan kita bersepakat untuk menciptakan situasi yang kondusif agar perundingan dan solusi damai tercapai," kata Jokowi saat konferensi bersama Kishida secara virtual pada Jumat (29/4).
Baca Juga:
Atasi Krisis Angka Kelahiran, Jepang Bentuk Badan Khusus
Jokowi lalu menekankan ajakan Indonesia agar semua negara menghormati kedaulatan dan integritas wilayah negara lain secara konsisten.
Menurutnya, dunia harus bekerja sama mengatasi perang baik dari dampak kemanusiaan dan dampak perekonomian.
Sejauh ini, Jokowi mengaku sudah melakukan pembicaraan dengan sejumlah kepala negara. Para pemimpin itu antaranya Kanselir Jerman, Olaf Scholz Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau Presiden Prancis, Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte.
Baca Juga:
Menyusul Intimidasi China dan Korut, Jepang Sebut Asia Timur Bisa Jadi ‘Ukraina’
Eks wali kota Solo itu juga menghubungi Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky Presiden Portugal Marcelo de Sousa dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Menyoal G20, selaku ketua, Indonesia akan memanfaatkan posisi tersebut sebagai bagian proses damai konflik di Eropa timur itu.
"Presidensi G20 akan kita manfaatkan sebagai katalisator penanganan kemanusiaan dan pemulihan ekonomi dunia," ucap Jokowi.
Tak hanya perang di Ukraina dan G20, Jokowi dan Kishida juga membahas sejumlah kerja sama bilateral. Mulai dari investasi, infrastruktur, energi dan lingkungan hidup hingga ketenagakerjaan.
Terlepas dari itu, kunjungan Kishida ke Indonesia merupakan rangkaian lawatan dia di sejumlah negara. Setelah dari RI, ia akan mengunjungi Vietnam, Thailand, Italia dan Inggris. [jat]