WahanaNews.co | Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, bertemu dengan
perwakilanTalibanpada Rabu (28/7/2021) di Tianjin, dan meminta dibantu untuk melawan kelompok
ekstremis Uighurdi Xinjiang, East
Turkestan Islamic Movement (ETIM).
Sebagaimana dilansir Reuters, Wang mengatakan bahwa ia
berharap Taliban dapat membantu melawan ETIM yang merupakan "ancaman
langsung terhadap keamanan nasional China."
Baca Juga:
Harap Jaminan Keamanan Investasi, Menlu Baru China Kontak Menlu Retno
"ETIM, kelompok
teroris yang masuk dalam daftar Dewan Keamanan PBB, merupakan ancaman langsung
terhadap keamanan nasional dan integritas wilayah China, dan merupakan
kewajiban bersama komunitas internasional untuk melawan mereka," ujar Wang.
Kelompok yang bertekad
menjadikan Xinjiang sebagai negara Islam itu memang dianggap teroris oleh PBB,
Uni Eropa, dan beberapa negara lain secara khusus, seperti Malaysia, Pakistan,
Rusia, Turki, Inggris, dan Uni Emirat Arab.
Selain masalah ETIM,
masalah perdamaian di Afghanistan juga menjadi salah satu pokok bahasan dalam
pertemuan Wang dengan sembilan perwakilan Taliban ini.
Baca Juga:
Menlu China dan Rusia Lakukan Pembicaraan Via Telepon
"[Taliban
diharapkan] memegang peranan penting dalam proses rekonsiliasi dan rekonstruksi
damai di Afghanistan," demikian bunyi notulen pertemuan yang dikutip Reuters.
Pertemuan ini dianggap
dapat memperkuat pengakuan Taliban di panggung internasional, sementara
kekerasan di Afghanistan sendiri kian parah karena peningkatan serangan
kelompok tersebut usai pasukan Amerika Serikat angkat kaki.
Saat ini, Taliban bahkan
sudah memiliki kantor di Qatar, di mana perundingan damai kerap dilaksanakan.
Taliban juga mengirimkan
perwakilan mereka ke Iran untuk bertemu dengan delegasi pemerintah Afghanistan.
Menteri Luar Negeri AS,
Antony Blinken, mengatakan bahwa ia mendukung jika China juga ingin
menggaungkan resolusi damai atas perang di Afghanistan.
Namun, ia menekankan
bahwa China juga harus menggandeng perwakilan pemerintah Afghanistan.
"Tak ada yang mau
pengambilalihan militer oleh Taliban dan pendirian emirat Islam," ujar
Blinken dalam wawancara dengan CNN-News18.
Saat ini, Taliban memang
terus meningkatkan serangannya di Afghanistan.
Mereka bahkan mengklaim
sudah menguasai 95 persen wilayah Afghanistan.
Sebagai negara yang
berbatasan langsung dengan Afghanistan, China berharap konflik berkepanjangan
itu tak membawa pengaruh buruk terhadap negaranya.
"Delegasi kami
meyakinkan China bahwa kami tidak akan membiarkan tanah Afghanistan untuk
melawan China," ujar juru bicara Taliban, Mohammed Naeem.
Ia juga berkata,
"China juga menekankan komitmen untuk membantu warga Afghanistan dan
memastikan tak akan mengintervensi masalah Afghanistan, tapi akan membantu
pemulihan perdamaian." [dhn]