"Melalui beberapa pemerintahan, Departemen Kehakiman dan FBI telah secara aktif berusaha untuk merahasiakan informasi ini dan mencegah rakyat Amerika mengetahui kebenaran penuh tentang serangan 9/11," katanya.
Departemen Kehakiman Biden membuka tinjauan dokumen rahasia tak lama setelah surat itu dikirim.
Baca Juga:
Donald Trump Mulai Umumkan Nominasi Anggota Kabinet, Ini Daftarnya
Anggota keluarga korban 11 September telah lama mencari dokumen pemerintah AS terkait apakah Arab Saudi membantu atau mendanai salah satu dari 19 orang yang terkait dengan al-Qaeda yang melakukan serangan yang menewaskan lebih dari 2.500 orang tersebut.
Pasalnya, serangan yang dilakukan oleh Al-Qaeda menabrakkan tiga pesawat jet komersial ke menara kembar World Trade Center New York dan Pentagon di luar Washington, DC. Pesawat keempat yang dibajak, diyakini menargetkan gedung Capitol AS namun jatuh di lapangan Pennsylvania.
Sebanyak 15 dari 19 pembajak itu berasal dari Arab Saudi. Namun, Komisi pemerintah AS tidak menemukan bukti bahwa Arab Saudi mendanai al-Qaeda secara langsung. Setelah peristiwa serangan itu, pemerintah Arab Saudi dituntut miliaran dolar oleh keluarga yang tewas, dan oleh lebih dari 20.000 orang yang menderita luka-luka. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.