Yevgeni Prigozhin, kepala Grup Wagner, kelompok tentara bayaran Rusia, mengatakan para pejuangnya telah merebut seluruh Bahmut timur. Pertempuran Bakhmut adalah salah satu pertempuran paling berdarah dalam perang tahunan, yang terjadi di antara reruntuhan.
"Segala sesuatu di sebelah timur Sungai Bakhmutka sepenuhnya berada di bawah kendali Wagner," kata Prigozhin dalam Telegram pada Kamis (3 September 2023), seperti dikutip Al Jazeera.
Baca Juga:
Bashar Al Assad Tinggalkan Suriah, Rusia Beri Suaka demi Stabilitas Regional
Sekedar informasi, pusat kota berada di sisi barat sungai pembagi Bakhmut.
Namun pernyataan Prigozhin tidak bisa dikonfirmasi. Tetapi jika benar, itu berarti pasukan Rusia sekarang menguasai hampir separuh kota saat mereka mencoba untuk mengklaim kemenangan besar pertama mereka dalam beberapa bulan.
Selain mengklaim bahwa para pejuangnya berhasil merebut Bahmut Timur, Prighozhin mengatakan bahwa sanksi Eropa terhadap kelompok tersebut masuk akal dan dia tidak memiliki rencana untuk melawan mereka di pengadilan.
Baca Juga:
Connie Bakrie Sebut Tak Ada Urgensi dalam Kasusnya
“Mengenai sanksi terhadap saya dan sanksi terhadap PMC Wagner, saya tidak akan menentangnya dan saya percaya bahwa saat ini sanksi itu dijatuhkan dengan cukup masuk akal,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Dia mengeluarkan komentarnya setelah Pengadilan Eropa mencabut sanksi Uni Eropa terhadap ibunya, Violetta Prigozhina, karena ibunya, Violetta Prigozhina, mengatakan tidak ada cukup bukti yang menghubungkan mereka dengan tindakan putranya di Ukraina.
Tentara bayaran Grup Wagner sangat terlibat dalam operasi Rusia untuk merebut kota Bahmut di Donetsk timur, sebuah area yang telah mengalami pengeboman hebat selama berbulan-bulan.
"Unsur paling maju dan siap dari seragam paramiliter Wagner telah bertempur dalam operasi penyerangan di sekitar kota," kata lembaga think tank Institute for the Study of War (ISW).
ISW mengatakan tentara bayaran Wagner, bersama dengan angkatan bersenjata Rusia, tampaknya telah mempersiapkan diri untuk "gerakan balik", yang akan memaksa pasukan Kiev meninggalkan posisi pertahanan mereka di kota yang hancur itu. [afs/eta]