Moskow menyebut rudal itu sebagai 9M729 dan NATO menyebutnya sebagai "Screwdriver” atau “Obeng”.
Sementara itu, pakar kebijakan luar negeri Rusia dan kontrol senjata di Universitas Innsbruck di Austria, Gerhard Mangott, memandang jika NATO benar bahwa Rusia telah menerapkan sistem ini di bagian Eropa negara itu, di sebelah barat Pegunungan Ural, maka ancaman Ryabkov adalah ancaman kosong.
Baca Juga:
Lithuania Bikin Rusia Emosi, Perang Dunia Kian Dekat
Tetapi jika penolakan Rusia itu benar, maka peringatan Moskow adalah sinyal terakhir kepada NATO bahwa mereka harus mengadakan pembicaraan dengan Rusia tentang perjanjian pembekuan-pembekuan.
"Jika NATO tetap pada posisi untuk tidak bernegosiasi tentang kesepakatan, maka kita pasti akan melihat Rusia mengerahkan rudal Obeng di perbatasan paling baratnya," Gerhard Mangott. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.