WahanaNews.co | California mengalami kekeringan. Warga yang tinggal di wilayah itu pun ramai-ramai membeli alat yang dapat membuat air dari udara.
Alat yang dirancang oleh Ted Bowman ini menggunakan kumparan untuk mendinginkan udara, kemudian mengumpulkan tetesan airnya di sebuah baskom.
Baca Juga:
Suhu Ekstrem 53 Derajat Celcius, Pemotor Tewas Terpapar Panas di Death Valley
“Motto kami adalah; air dari udara bukanlah sihir. Itu adalah sains, dan itulah yang sebenarnya kami lakukan dengan mesin ini,” kata Ted Bowman, insinyur desain di Tsunami Products yang berbasis di negara bagian Washington, Amerika Serikat.
Sistem ini adalah salah satu dari beberapa alat yang dikembangkan dalam beberapa tahun terakhir untuk mengekstrak air dari kelembaban. Penemuan lain di dalam alat ini adalah jaring jala, panel surya dan kontainer yang memanen kelembaban dari udara.
Bowman mengatakan, alat ini dibuat untuk digunakan di rumah, kantor, peternakan, dan di tempat lain. Alat ini menghilangkan kelembapan udara dan menciptakan air yang disaring agar dapat diminum.
Baca Juga:
California Jadi Negara Peringkat Pertama dalam Kasus Perundungan
Teknologi ini bekerja sangat baik di daerah berkabut dan dapat menghasilkan antara 900 sampai 8.600 liter air sehari, tergantung dari ukurannya. Mesin juga beroperasi secara efisien di area dengan kelembaban tinggi, termasuk garis pantai California.
Tapi mesin ini memiliki satu kekurangan, yaitu harganya tidak murah. Satu unit alat ini dibanderol dengan harga mulai dari $AS 30.000 hingga $AS 200.000 (Rp 426 juta hingga Rp 2,8 miliar).
Namun di California yang baru-baru ini mengalami kekeringan terburuk dalam sejarah, beberapa warga sudah membelinya untuk memenuhi kebutuhan air mereka.
Seorang warga Don Johnson mengatakan, dia membeli mesin terkecil yang bentuknya seperti AC yang menjulang tinggi.
Ia berharap alat itu akan menghasilkan air yang cukup untuk mengairi kebunnya. Kemudian ia mengatakan, ternyata alat ini dapat menghasilkan air yang lebih dari cukup untuk kebun dan rumah tangganya.
“Mesin ini menghasilkan air dengan harga yang jauh lebih murah daripada membeli air kemasan. Saya yakin, seiring berjalannya waktu dan harga air tawar yang semakin naik, modal besar untuk membelinya akan kembali, " dia berkata.
Selain harga yang mahal, alat ini juga membutuhkan energi yang cukup besar untuk menjalankannya.
Namun Johnson mengatakan, panel surya di atap rumahnya menghasilkan daya yang cukup untuk mengoperasikan mesin tanpa biaya energi tambahan.
Para ahli seperti University of California, peneliti hidrologi Davis Helen Dahlke mengatakan teknologi itu masuk akal bagi para pemilik rumah, terutama di daerah pedesaan. Tapi dia mengatakan itu bukan solusi jangka panjang untuk kekeringan di California yang makin meluas.
Dahlke mengatakan, fokusnya harus pada memerangi pemanasan global untuk mencegah kekeringan di masa depan.
“Kita benar-benar perlu mencegah pemanasan iklim untuk membuat perbedaan lagi,” katanya seperti dikutip dari The Associated Press. [qnt]