WahanaNews.co | Seorang
perempuan Afghanistan bertutur tentang kisah keluarganya yang hancur setelah
ayahnya menghilang saat Taliban berkuasa pada 1999.
Baca Juga:
AS Beri Sinyal Bakal Invasi Afghanistan Lagi
Friba, kini tinggal London, ketika itu ia masih berusia 10
tahun. Dia terakhir kali melihat ayahnya di rumah mereka di Herat, kota
terbesar ketiga di Afghanistan.
Pihak keluarga dan Friba meyakini ayahnya telah diculik oleh
Taliban.
Inilah kisahnya. Sejumlah nama disamarkan untuk melindungi
identitas mereka yang terlibat.
Baca Juga:
Korban Gempa Afghanistan Tembus 2.200 Jiwa, PBB Peringatkan Angka Bisa Bertambah
"Hidup di bawah rezim Taliban seperti memiliki hubungan
dengan kekerasan. Pada awalnya baik. Mereka mengumbar janji, mereka melangkah
dengan hati-hati, mereka bahkan menepati beberapa janji," ujarnya.
"Tapi ketika Anda dibuai rasa aman yang palsu, di
situlah mereka membuat perencanaan," sambungnya.
Segera, dan sedikit demi sedikit, ketika dunia mulai bosan
dengan Afghanistan, dan media mengalihkan perhatiannya, mereka mencengkeramkan
kekuatan dari hari ke hari, dan siklus kebiadaban dimulai lagi.