Dia mengatakan tak ada kabar tentang ayahnya sejak saat itu.
Dia mengaku tak tahu apakah ayahnya masih hidup atau tidak.
"Paman saya dan teman-temannya tak berhasil mencari
tahu di mana ia ditahan," ucapnya.
Baca Juga:
Bio Farma Hibahkan 10 Juta Dosis Vaksin Polio untuk Afghanistan
"Saban hari, ibu saya pergi ke kantor Taliban. Mereka
menolak untuk mendengarkan ibu saya. Setelah lelah berjalan, paman saya pergi
ke Kandahar di mana dia mendapat informasi Taliban memindahkan beberapa tahanan.
Tapi itu juga tak ada kabar. Kemudian, dia pergi ke Kabul dan Mazar-i-Sharif.
Tapi hasilnya sama-sama nihil," jelasnya.
Dia mengatakan tetangganya menyaksikan penangkapan ayahnya
dan yakin kalau pelakunya adalah anggota Taliban. Menurutnya, orang-orang yang
ditangkap itu dilepaskan di penjara Herat.
"Tetangga kami yang menyaksikan penangkapan ayah, yakin
betul. Mereka telah melihat anggota Taliban yang sama yang menangkap tetangga
lainnya, dan kemudian melepaskan mereka dari penjara di Herat. Ibu saya sangat
kuat, seperti singa, dia tak akan membiarkan ayah hilang begitu saja,"
ujarnya.
Baca Juga:
Afghanistan Kembali Gempa Bumi Berkekuatan 6,3 Magnitudo
"Ia melawan nasihat dari keluarga. Dia membawa adik
laki-laki saya (karena di bawah pemerintahan Taliban, perempuan hanya boleh
bepergian dengan laki-laki meskipun itu hanya anak laki-laki) dan pergi ke
Kandahar ke kantor pimpinan Taliban, Mullah Omar," sambungnya.
Dia mengatakan Taliban memukul dan mengancam ibunya. Mereka
mengatakan, jika ibunya memunculkan diri lagi, maka akan dihukum rajam.
"Ibu saya kembali ke rumah dengan kecewa, dan
pasrah," tuturnya.