WahanaNews.co | China dilaporkan membuka lebih dari 100 kantor polisi di banyak negara di Afrika dan Eropa. Pembukaan dilakukan melalui skema perundingan bilateral.
Sebuah laporan menyebut 100 kantor polisi ini akan digunakan pemerintah China untuk memantau warga mereka. Namun China menyebut ini demi efektivitas kerja ekspatriat.
Baca Juga:
Pendapatan Program Tukar Tambah di China Capai 1,3 Triliun Yuan pada 2025
Lembaga hak asasi manusia Safeguard Defenders dalam laporan bertajuk 'Patrol and Persuade' menemukan China telah mengoperasikan 48 kantor polisi tambahan di luar negeri. Sebelumnya, kelompok ini telah mengungkap 54 kantor sejenis pada September lalu.
Laporan ini fokus pada skala jaringan dan peran yang dimainkan oleh inisiatif kepolisian bersama antara China dan negara-negara lain termasuk Italia, Kroasia, Serbia dan Rumania.
Safeguard Defenders melaporkan seorang warga negara China dipaksa pulang oleh agen yang bekerja diam-diam di kantor polisi luar negeri China di pinggiran Paris. Temuan lain menyebut kantor serupa telah memulangkan paksa dua orang China dari Serbia dan Spanyol.
Baca Juga:
Macquarie Group Ingatkan Jika RI Pangkas Produksi Nikel, Picu Ancaman Krisis Global
Siapa yang mengoperasikan kantor polisi tersebut?
Dari dokumen resmi Tiongkok yang disisir, mereka mengidentifikasi ada empat yurisdiksi berbeda dari Kementerian Keamanan Publik Tiongkok yang aktif di 53 negara. Kantor seolah beroperasi untuk membantu ekspatriat terkait kebutuhan mereka di luar negeri.
Akan tetapi, laporan ini dibantah China.