"Presiden [Tsai] mengakui terpilihnya Pavel membawa semangat yang sudah ada sejak pemerintahan Presiden Ceko [Vaclav] Havel, yang menghargai demokrasi, kebebasan, dan hak asasi manusia, di Ceko, sebagaimana di Taiwan," demikian pernyataan resmi pemerintah Taiwan.
Havel merupakan presiden pertama Ceko yang menjabat dari 1993 hingga 2003.
Baca Juga:
Program Unik di China: Bonus Rp2 Miliar untuk Pegawai yang Sukses Turunkan Bobot Tubuh
Sementara itu, pemerintah China murka usai mengetahui pemimpin Taiwan dan Ceko saling bicara via telepon.
"Pavel menginjak garis merah China. Ini sangat mengganggu urusan dalam negeri China dan telah melukai perasaan rakyat China, " kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning.
Beijing lalu mendesak Praha segera mengambil langkah untuk mengurangi dampak negatif terhadap insiden dan relasi China-Ceko.
Baca Juga:
Arab Saudi hingga Jepang, Negara-negara Ini Tidak Memiliki Hari Kemerdekaan
China memang kerap murka jika ada pejabat atau negara lain yang menjalin hubungan dengan Taiwan. Mereka menganggap tindakan itu sebagai dukungan terhadap kemerdekaan pulau tersebut.
Taiwan gigih ingin memisahkan diri, tetapi China selalu mengklaim pulau itu bagian dari kedaulatannya. [rna]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.