Administrasi Pers dan Publikasi Nasional (NPPA), yang merupakan regulator industri, menyatakan bahwa game online tidak diperbolehkan menawarkan hadiah yang dapat merayu orang untuk bermain dan menghabiskan uang secara berlebihan.
Hal itu termasuk login harian dan mengisi ulang akun dengan dana tambahan.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
“Penghapusan insentif ini kemungkinan akan mengurangi pengguna aktif harian dan pendapatan dalam aplikasi,” kata analis Ivan Su dikutip dari BBC, Jumat (23/12/2023).
“Dan pada akhirnya dapat memaksa penerbit merombak desain game, dan strategi monetisasi mereka secara mendasar,” ujarnya.
Sistem pop-up yang memberi peringatan kepada pengguna mengenai perilaku bermain game yang tidak rasional juga akan segera diterapkan.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
Rancangan undang-undang (RUU) ini juga akan memberikan dampak pada Tencent, yang memegang posisi terdepan secara global dalam sektor game online.
Tencent mendominasi pasar game online di Asia dan memiliki investasi di berbagai studio game di seluruh dunia. Pengumuman yang dilakukan oleh Administrasi Pers dan Publikasi Nasional (NPPA) menyebabkan harga saham Tencent turun secara signifikan hingga 12,4 persen.
Wakil Presiden Tencent, Vigo Zhang, menyatakan bahwa perusahaan tersebut akan dengan ketat mengimplementasikan setiap syarat baru yang diatur oleh regulator.