"Kita harus menjadi lebih baik, kita harus memperkuat infrastruktur kita dan memiliki kemampuan untuk menjadi tangguh. Kita harus menjadi lebih baik," kata Paukl.
Pejabat Tinggi badan intelijen Amerika Serikat, pada Selasa (8/3/2022), menyampaikan masalah serius mengenai tujuan Presiden Rusia, Vladimir Putin, di Ukraina, dan bagaimana invasi tersebut akan mempengaruhi keselamatan dan keamanan Amerika Serikat.
Baca Juga:
Bom Truk Koyak Jembatan Krimea, Tiga Orang Tewas
"Komunitas intelijen, seperti yang Anda tahu, memberikan peringatan tentang rencana Presiden Putin. Tetapi, kita berharap kita salah," kata Direktur Intelijen Nasional, Avril Haines, kepada Komite Intelijen DPR pada acara tahunannya.
Kegagalan Rusia untuk merebut Kiev dengan cepat telah membuat Moskow kehilangan kemenangan momentum untuk menaklukkan Ukraina dalam waktu yang singkat.
"AS melihat rencana (invasi) dibangun dengan buruk, masalah moral dan masalah logistik yang cukup besar oleh pihak Rusia. Tidak jelas apakah Rusia akan mengejar rencana untuk menduduki seluruh wilayah Ukraina," ujar Haines.
Baca Juga:
Soal Dialog Damai, Zelensky Minta Rusia Ganti Presiden Dulu
Menurutnya, agresi militer pasukan Rusia dilakukan dengan mengabaikan keselamatan warga sipil non-kombatan, karena Rusia meluncurkan artileri dan serangan udara ke daerah perkotaan di seluruh kota Ukraina maupun dekat infrastruktur penting seperti pembangkit nuklir.
Bagaimanapun, Rusia harus dimintai pertanggungjawaban Rusia atas tindakan mereka.
"Kami menilai, Putin merasa dirugikan. Barat tidak memberikan penghormatan yang layak dan menganggap ini sebagai perang yang tidak bisa dia kalahkan," kata Haines, dalam keterangan lebih lanjut. [gun]