"Di sisi lain, Indonesia khawatir dengan aktivitas China di Natuna, jadi saya berharap Panglima meminta Blinken (Menlu AS) untuk mengadakan latihan bersama di Natuna jika Indonesia merasa terancam," imbuhnya.
Sebagai negara adidaya dan menentang klaim sepihak China, AS tentunya mendukung Indonesia.
Baca Juga:
RI-AS Optimis untuk Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dalam Pemerintahan Baru
"Amerika Serikat dan Indonesia memiliki visi yang sama tentang kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, termasuk komitmen terhadap kebebasan navigasi dan penerbangan," lapor state.gov.
Bagi AS, Indonesia adalah jangkar ASEAN yang menegakkan tatanan keseimbangan politik di kawasan ini.
"Indonesia adalah pemimpin di ASEAN dan jangkar tatanan berbasis aturan di Indo-Pasifik. Amerika Serikat tetap terlibat secara mendalam di Indo-Pasifik,
dan kami serta mitra kami percaya bahwa cara terbaik untuk mencegah konflik adalah dengan memperkuat nilai-nilai bersama kami," tambahnya.
Baca Juga:
Donald Trump Tunjuk Elon Musk Pimpin Departemen Efisiensi Pemerintah di Kabinetnya
Namun tak bisa dipungkiri, dalam beberapa hal AS masih kurang ‘menganggap’ Indonesia sebagai mitranya yang penting.
AS terlihat justru lebih ingin mendekatkan diri dengan pemerintah Vietnam dan Singapura.
Hal ini terungkap melalui laporan New York Times yang dirilis pada 13 Desember 2021 silam.